Official Web

Follow Me :)

Diberdayakan oleh Blogger.

My School Web

Clock

Senin, 11 Februari 2013

Two Years Later



Kudorong pintu yang susah dibuka
Ke dalam tempat yang tak berpenghuni
Besok disini ayo bertemu
Email sebaris yang datang mendadak
Kaca mosaik itu sangat nostalgic
Sebelum tumbuh menjadi dewasa
Tak bisa cinta ini semakin menjaga
Cinta abadi di lubuk hatiku
Sedih dan manis tinggalkan diriku
Penanda dari kenangan

Bridge:
Kenapa dua tahun berlalu
Kenapa membuatku berlari, beri tahu

Reff 1:
Maafkanlah Tuhan, ampunilah diriku ini yang tidak percayakan cinta
Aku adalah wanita yang jahat, ah…
Sesatkan orang yang ditemui selanjutnya dengan kepedihan
Sesuatu yang penting bagiku telah menghilang, ah…
Akhirnya bertemu dengan kota asal
Karena gulungan arti yangwaktu dulu
Ada tujuan tak bisa memetik
Mungkin aku memakai pantai
Ku bingung menulis email balasan
Di sisi ujung bangku panjang itu
Kuhela nafasku menembus perandaian
Sampai sekarang kuingin cintai
Dirimu selalu ego tak terucap
Waktu itu terlalu kejam

Bridge:
Hai kenapa manusia
Hai sadari kesalahan yang dibuat

Reff 2:
Maafkanlah Tuhan, diriku yang terlalu bodoh tak bisa menepati janji
Kau adalah orang yang baik dahulu… aah…
Tapi pada jari manisku ada seseorang yang baru
Sudah tak bisa kembali ke masa itu… aah…

Back to Reff 1

Tenshi no Shippo



Ingin hembuskan gelisah di dada dengan nafasku
Balon yang bulat kulepaskan dari tanganku
Semakin tinggi rahasia tak akan lagi lebih
Ditiup angin entah kemana

Reff 1:  
Cinta bagaikan ekor malaikat yang nakal
Kabur dengan lembut tak tahu kemana
Matahari yang kudambakan
Terlalu silau…
Karnanya aku berpura-pura tidak suka
Dan aku pun menjadi bersikap dingin
Aku memandang dari kejauhan
Cinta tak berbalas, hanya milikku…

Jika kau sadar akan pandanganku pada dirimu
Jantungku pun berdegup kencang dan akan meledak
Mengapa perasaanku berdetak begini
Kungin bertanya pada angina putih

Reff 2:        
Cinta bagaikan ekor malaikat yang plin plan
Gerak kesana-sini susah kutangkap
Tak akan bisa atasi pada
Pengalaman pertama…
Suatu hari arah angin akan berubah
Ku kan menunggu kamu ada disini
Ku kan menunggu di tempat ini
Hingga keajaiban, munculnya pelangi…

Back to Reff 1

Temo Demo no Namida




Hujan rintik-rintik yang mulai turun
Akupun menutup layar kisah ini
Bagai menurunkan layar warna perak
Itulah cinta terakhir diriku
Ku terus menunggu di dalam stasiun
Ku ingin memanggil namun ku tak bisa
Saat ku lihat kebawah
Bunga Ajisai pun menangis

Reff 1:
Walau ku sangat ingin bertemu, walau ku menyukaimu
Kau jalan berlalu di depan mataku
Walaupun jadi begitu aku tetap melihatmu dari tempat ini
Walau ku sangat ingin bertemu, walau ku menyukaimu
Kau bahkan tidak menoleh ke arahku
Walaupun ku pakai payung pipiku pun tetap basah
Diri ini tak berdaya Temo Demo no Namida
Di jalan yang penuh kesedihan ini
Aku berjalan seorang diri
Dalam hati ini diriku tersentuh
Rasa sayang yang tak seorangpun tahu
Kesedihan ini yang menyukai sang hujan
Kututup mata menantikan sinarnya
Mendung nan jauh disana
Apakah kau memikirkannya?

Reff 2:
Walau sesedih apapun juga, walaupun tak bisa juga
Biarkan aku tetap menjadi gadis
Ku tak akan melewatkan jejak langkah dan kenangan
Dari ingatanku
Walau sesedih apapun juga, walaupun tak bisa juga
Suatu hari pasti ku kan teringat
Harapanku pasti akan terus jadi kenyataan
Aku akan terus bersinar Temo Demo no Namida

Back to Reff 1

Shonichi



Aku berdiri di atas
Panggung yang selalu ku dambakan
Di tengah eluan
Tepuk tangan dan juga semangat

Dengan latihan yang ketat
Ku lampaui dinding diriku
Sambut hari ini
Tirai kesempatan pun terbuka

Aku pun tidak menari sendiri
Ada hari ku nangis di jalan pulang
Aku bernyanyi tanpa berpikir
Ada hariku hilang percaya diri
Selalu sainganku terlihat seolah bersinar

Impian ada di tengah peluh
Bagai bunga yang mekar secara perlahan
Usaha keras itu tak akan mengkhianati

Impian ada di tengah peluh
Selalu menunggu agar ia menguncup
Suatu hari pasti sampai harapan terkabul

Lampu sorot yang ternyata
Begitu terang seperti ini
Bagai malam panjang
Menjadi fajar mentari pagi

Sudah pasti aku tidak
Mau kalah dari kakak kelasku
Kami ingin buat
Show diri kami sendiri

Ada hariku menangis sedih
Saat ku libur karena ku cedera
Ada hariku sudah menyerah
Imbangi sekolah beserta latihan
Tapiku mendengar encore dari suatu tempat

Impian setelah air mata
Bunga senyuman setelah tangis berhenti
Wujudkan terus usaha keras pun akan mekar

Impian setelah air mata
Ku percaya takkan kalah dari angin hujan
Sampai doaku mencapai langit cerah

Penuh semangat mari menari
Penuh semangat mari bernyanyi
Tanpa lupakan tujuan awal
Kerahkan seluruh tenaga... ooh...

Impian ada di tengah peluh
Bagai bunga yang mekar secara perlahan
Usaha keras itu tak akan mengkhianati

Impian ada di tengah peluh
Selalu menunggu agar ia menguncup
Suatu hari pasti sampai harapan terkabul